SEMARANG – Seorang pria ditemukan tergeletak di jalan setapak, tepi aliran Sungai Babon, mengarah ke wilayah Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Kamis (9/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Kondisinya juga mengenaskan, tangannya terikat tali tampar dan ditubuhnya ada bekas luka lecet-lecet.

Informasi yang diperoleh, pria tersebut diketahui bernama Sukirman, 39, warga Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Tangannya terikat di belakang tubuhnya, tergeletak dalam kondisi tidak sadar. Tubuhnya juga lusuh bercampur lumpur, serta pakaian celana panjang yang melekat di tubuhnya sudah robek.

Terkait kronologi awal temuan kejadian ini, kali pertama yang mengetahui adalah Junaidi, 44, Rizal Maulana, 21, dan Zamroni, 21. Ketiganya warga Kabupaten Demak. Bermula saat tiga orang saksi ini melintas lokasi jalan tersebut menggunakan kendaraan truk.

Kemudian mereka dikejutkan setelah melihat orang tak dikenal dalam kondisi tergeletak di lokasi tersebut. Mengetahui hal tersebut, selanjutnya para saksi ini mengecek lalu menyampaikan kepada warga sekitar lokasi kejadian. Kemudian diteruskan menghubungi petugas Polsek Genuk, dan ditindaklanjuti dilakukan pengecekan.

“Waktu ke sana kondisinya sudah tidak terikat, dalam kondisi tidak sadarkan diri, tapi masih hidup,” ungkap Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto kepada Jawa Pos Radar Semarang, Kamis (9/5/2024).

Petugas Puskesmas Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk juga datang ke lokasi melaku pemeriksaan. Selanjutnya, pria tersebut dievakuasi dimasukkan ke dalam mobil ambulan untuk dibawa ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang guna mendapatkan perawatan medis.

“Kondisi korban belum bisa dimintai keterangan, masih belum sadar, masih di ruang ICU,” bebernya.

Hasil pemeriksaan sementara, ditemukan sejumlah bekas luka di tubuh pria tersebut. Kapolsek juga membenarkan dan membeberkan hal ini.

“Ada luka lecet pada bahu sebelah kanan, dada, tangan sebelah kiri, dan lutut sebelah kiri dan kanan,” bebernya.

“Tapi kita belum tahu apakah ada luka dalam tubuhnya, masih dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Sehingga kita belum tahu penyebab lukanya secara detail, belum tahu,” sambungnya.

Namun demikian, pihaknya belum bisa menyimpulkan luka tersebut akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh orang lain. Menurutnya, sekarang ini masih dalam penanganan dan penyelidikan kepolisian.

“Saya belum berani menjawab itu (penganiayaan atau bukan), kita masih penyelidikan,” tegasnya.

Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan terkait temuan kejadian ini. Termasuk juga dari pihak keluarga korban, yang juga sudah berada di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

“Pihak keluarga sudah berada di rumah sakit. Untuk korban inisial S, warga Sriwulan (Demak). Kalau saksi ada tiga sampai empat orang, masih dimintai keterangan,” katanya.

Di lokasi tersebut juga terdapat sepeda motor matic bernopol H 566 ASE, diduga milik korban. Kondisinya tergelak di semak rerumputan, tepi sungai dekat korban. Motor matic tersebut juga dalam kondisi lusuh bercampur lumpur sungai.

“Iya, ada sepeda motor, sendal jepit. Kalau identitas (awalnya) tidak ditemukan, dompet juga tidak ada. Itu lokasinya di bawah tanggul antara jembatan Kali Babon dan Banjardowo, ada jalan pintas tembus. Kondisi jalan sepi, jalan rusak, jarang dilintasi orang. Juga tidak ada penerangan,” pungkasnya.

sumber: jawapos

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono