BATANG – Hampir 8 tahun, kasus tewasnya seorang pembantu rumah tangga di Batang, Jawa Tengah (Jateng), Haniyah (37), belum juga terkuak.

Kasus ini pun menimbulkan pertanyaan sejumlah pihak yang merasa, kasus yang terjadi pada 2016 itu diabaikan.

Hingga muncul baliho besar terkait peristiwa ini di pertigaan jalan Pasar Warungasem dan pertigaan jalan dekat Masjid Gapuro, Kecamatan Warungasem.

Haniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikan dengan kepala bersimbah darah, 4 Desember 1996.

“Kasus pembunuhan Haniyah binti Sutrisno 2016-2024 terabaikannya???,” bunyi tulisan yang terpampang besar di baliho, dikutip Kamis (13/6/2024).

Baliho itu menjelaskan kronologi Haniyah ditemukan tewas.

“2024 belum ada titik terang???,” tulisan lain yang menonjol di baliho tersebut.

Belum diketahui siapa pihak yang memasang baliho tersebut.

Sementara itu, Ketua LBH Ansor Kabupaten Batang Miqdam Yusria Ahmad menegaskan, pihaknya akan mengawal kasus tersebut hingga terungkap.

“LBH Ansor Batang bersama LBH Ansor se-Indonesia siap mengawal kasus Haniyah yang sudah 8 tahun tidak ada kabarnya,” tuturnya, Kamis.

Kasus tewasnya Haniyah sempat menghebohkan warga dan masyarakat Kabupaten Batang.

Haniyah ditemukan tewas bersimbah darah di garasi rumah majikannya, Masrukhin, di Desa Gapuro, Kecamatan Warungasem.

Mayat Haniyah pertama kali ditemukan Masrukhin yang saat itu berusia 44 tahun, saat ingin memasang penutup mobil di garasi.

Saat itu, Masrukhin dibantu Ikoh masuk melalui pintu gudang samping garasi.

sumber: TribunBanyumas.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono, AKBP Suryadi, Kompol Joko Lelono