Solo – Kecelakaan maut kembali terjadi di perlintasan sebidang tanpa penjaga. Kali ini kecelakaan yang melibatkan kereta Argo Wilis dengan Toyota Etios itu terjadi di Dusun Bakalan, Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (1/5). Akibatnya dua orang meninggal dunia. Berita ini menjadi yang banyak dibaca selama sepekan ini.

Mobil Ringsek, Terpental 20 Meter
Seorang penjual minuman di sekitar lokasi kejadian, Margaret mengungkapkan, tabrakan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

“Kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIB kurang sedikit. Saya tahu karena ada suara duerrr gitu,” ungkapnya.

“Saya dikasih tahu warga lalu ikut ke lokasi. Penumpangnya sudah berada di luar mobil semua, penumpang dua orang,” jelas Margaret.

Adi menerangkan, saat dicek warga pascakejadian, para penumpang dan sopirnya sudah terlempar.

“Mobil terlempar sekitar 10-20 meter. Penumpang dua orang, luka parah,” imbuh Adi.

2 Korban Tewas
Kecelakaan horor ini mengakibatkan dua penumpang mobil tewas. Korban tewas yang pertama adalah seorang wanita berinisial H (47) warga Dusun Karangjoho, Desa Krajan, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.

Sehari kemudian, korban kedua berinisial RAP (34) pria, warga Dusun Siroto, Desa Susukan, Ungaran Timur, Semarang juga meninggal dunia. RAP merupakan sopir mobil Etios Valco AD 8704 DO yang sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Tetapi, sehari setelah menjalani perawatan korban meninggal dunia.

“Betul meninggal dunia dan sudah ada salinan surat kematiannya,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Wonosari, Ipda Siswanto saat diminta konfirmasi detikJateng, Kamis (2/5/2024).

Menurut Siswanto, korban meninggal di RS di Semarang setelah sebelumnya dirujuk. Meninggal sekitar pukul 12.52 WIB.

“Info yang kami terima meninggal sekitar pukul 12.52 WIB. Untuk barang bukti mobil masih di pos mitra 03 Karang, Delanggu,” imbuh Siswanto.

Perjalanan KA Terganggu
Selain mengakibatkan dua orang tewas, kecelakaan maut tersebut juga berdampak pada jadwal perjalanan kereta. Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro menyampaikan, akibat insiden tersebut, Argo Wilis mengalami kerusakan. Selain itu, kereta lain juga mengalami keterlambatan dalam perjalanannya.

“Akibat kejadian ini kerusakan lokomotif cc 206 13 13 pada cow hanger turun hingga menyentuh rel, tangki bahan bakar bocor dan pada tangki induk juga bocor. Selanjutnya awak sarana minta lokomotif pengganti (LPT),” jelas Krisbiyantoro.

Disebutkan Krisbiyantoro, pada pukul 12.24 WIB rangkaian KA 5a Argo Wilis bergerak dari kilometer proses preipal jalur dan kedua jalur bisa normal kembali untuk operasi KA. Setelah proses penanganan darurat terhadap lokomotif selanjutnya pukul 13.09 WIB, KA 5a Argo Wilis berangkat Stasiun Delanggu, lambat 101 menit.

“Setelah proses penanganan darurat terhadap lokomotif selanjutnya pukul 13.09 WIB KA 5a Argo Wilis berangkat stasiun Delanggu, lambat 101 menit,” imbuh Krisbiyantoro.

Krisbiyantoro melanjutkan, sampai di Jogja KA 5A Argo Wilis program ganti lokomotif CC 206 13 62 dan satu kereta kelas Eksekutif untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung. Pada pukul 14.19 WIB, KA 5a Argo Wilis berangkat stasiun Yogyakarta terlambat 139 menit.

“Lambat 139 menit. KA lain yang terganggu akibat kejadian ini antara lain KRL 679 CL Yogyakarta andil 20 menit, KA 96a Sancaka andil 8 menit, dan KA 17a Argo Semeru andil 13 menit,” tambah Krisbiyantoro.

Usulkan Palang Otomatis
Adanya kejadian itu pun membuat pemerintah desa mengusulkan adanya pengamanan seperti adanya palang otomatis. Sekretaris Desa Boto, Adi Suryanto pemerintah desa sudah mengajukan supaya diberi palang otomatis. Sebab, kawasan itu ramai dilintasi warga.

“Kita mengajukan palang otomatis dan disanggupi tahun ini. Kemarin anak KKN sudah menghitung yang lewat sini berapa karena untuk pemasangan palang ada syaratnya dan ternyata sudah lebih,” ucapnya.

Selain itu, kata Adi, Pemkab Klaten juga berencana memperbaiki jalan tersebut dalam waktu dekat. Palang kereta juga menunggu jalan diperbaiki dulu.

“Katanya nunggu jalan halus dulu baru dipasang. Kita masih menunggu karena di timur perlintasan jalan belum lama dibangun,” imbuhnya.

sumber: detikjateng

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono, Kombes Pol Nanang Haryono