SEMARANG – Harga beras di pasar tradisional di Kota Semarang masih cukup tinggi meski sempat turun Rp100 per kilogram.

Terkait kondisi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menggiatkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Program menjual bahan pokok secara murah ini akan dilakukan hingga Lebaran.

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, GPM digelar untuk menyetabilkan harga sejumlah komoditi pangan yang masih tinggi, di antaranya beras.

“Target kami, 100 kali GPM. Sampai sekarang masih 72 kali. Ke depan, GPM masih akan kami gelar,” ucap Nana, beberapa waktu lalu.

Sementara, harga beras di pasar, Senin (4/3/2024), masih di angka Rp16 ribu-Rp18 ribu per kilogram.

“Memang beberapa turun tapi hanya Rp100 per kilogram, padahal sekali naik bisa sampai Rp2 ribu,” ucap Kartika, satu di antara warga Kota Semarang, Senin.

Kartika mengatakan, beras premium di pasaran masih di angka Rp16 ribu per kilogram.

Sementara, harga beras medium Rp14 ribu per kilogram.

“Kalau Ramdan, pasti naik lagi, yang terdampak kami lagi,” ujarnya.

Tingginya harga beras di Jateng juga ditanggapi Disperindag Provinsi Jateng.

Hingga kini, Disperindag masih mencari pemicu kenaikan harga beras yang terjadi beberapa pekan ini.

Kepala Disperindag Provinsi Jateng Ratna Kawuri memperkirakan, kenaikan harga beras dipicu peningkatan permintaan sementara stok tetap.

Selain itu, terjadi banjir di bebeapa daerah lumbung padi.

“Kabupaten Grobogan, Demak, dan Brebes, beberapa waktu lalu terdampak banjir. Padahal, di sana adalah sentra gabah,” terangnya.

Ratna juga mengakui adanya penurunan harga beras di pasaran. Meski demikian, penurunannya hanya Rp100 per kilogramnya.

“Meski Rp100 tapi menunjukkan respon pasar yang baik,” paparnya.

Dijelaskannya, harga gabah ditingkat petani juga menurun, beberapa pekan terakhir.

Hal tersebut berimbas pada penurunan harga beras ditingkat pedagang pasar tradisional.

“Harga gabah yang sebelumnya Rp8 ribu sampai Rp8,4 ribu, kini menjadi Rp7,3 ribu sampai Rp7,4 ribu per kilogram,” jelasnya.

Ditambahkannya, Disperindag terus melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog Kanwil Jateng untuk memastikan stok cukup.

“Masyarakat tak perlu khawatir dan panik karena pemerintah menjamin ketersediaan beras,” imbuhnya.

sumber : TribunBanyumas.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono