Grobogan – Dua santriwati Pondok Pesantren Manbaul A’laa Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah dilaporkan hilang selama dua hari. Keduanya diduga terseret banjir, Jumat (15/3/2024).

Hingga saat ini, Sabtu (16/3/2024) ini, kedua santriwati asal Grobogan itu belum ditemukan.

Kedua santriwati tersebut diketahui bernama Nurul Fajriyah warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi dan Shofiatul Lailiyyah warga Desa Tunggak, Kecamatan Toroh.

Ciri-ciri santri itu antara lain berperawakan sedang, rambut lurus, kulit sawo matang dan berhijab.

Kapolsek Purwodadi AKP Dedy Setyanto mengatakan, peristiwa tersebut berawal saat Nurul hendak pulang dari Ponpes ke rumah bersama seorang temannya, Shofinatul pada Jumat (15/3/2024) kemarin

”Keduanya dari terminal lama di Jagalan Purwodadi naik becak dan turun di perempatan Glugu Purwodadi,” ujar kapolsek.

Kemudian, keduanya berjalan kaki kearah Desa Kedungrejo melewati banjir yang terjadi di Jalan Desa Karanganyar. Setelah itu, keduanya tak diketahui rimbanya.

Saat dihubungi oleh keluarganya, ponsel milik Nurul  tidak aktif. Hingga kini, keduanya belum pulang dan belum diketahui keberadaannya.

”Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Purwodadi,” ujar AKP Dedy Setyanto.

Petugas gabungan dari Satsamapta Polres Grobogan dan BPBD Grobogan hingga kini masih mencari ini keduanya. Keduanya diduga terseret arus banjir.

Sebelumnya, Murianews.com sempat memberitakan, ratusan santri pondok pesantren (ponpes) Manba’ul A’laa Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah dipulangkan akibat kompleks pondok kebanjiran, Kamis (14/3/2024).

Banjir yang terus meninggi membuat pihak ponpes terpaksa mengambil kebijakan tersebut. Lokasi ponpes memang cukup dekat dengan Sungai Lusi yang sedang meluap.

Para santri dijemput satu per satu oleh keluarganya masing-masing. Mereka tampak menerjang banjir dengan dibonceng keluarga.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono