Demak – Banjir melanda Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak usai tanggul Sungai Dombo jebol. Sebanyak 100 warga desa setempat mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) balai desa.
“1 sampai 5 RW semua terdampak, sebanyak 1.345 jiwa,” kata Kades Prampelan, M Qoif di lokasi, Kamis (14/3/2024).

“Yang di sini itu baru 100 (orang), itu bisa terus bertambah,” sambungnya.

Ia menerangkan bahwa akibat banjir tersebut lantaran jebolnya tanggul Sungai Dombo di Desa Menur, Kecamatan Mranggen. Jebolnya tanggul tersebut membuat sungai lain meluap.

“Limpasan dari Sungai Seruni, limpasan dari Sungai Dombo,” tuturnya.

 

Banjir di Desa Prampelan, warga mengungsi, Kamis (14/3/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng

Ia menerangkan, banjir tersebut berdampak pada rumah warga dan areal persawahan. Yakni rumah terendam dan petani gagal panen.

“Rumah tenggelam, petani yang mau panen gagal panen,” ujarnya.

Ia menuturkan, ketinggian air di wilayahnya tersebut mencapai 1 meter.

“Ketinggian air mencapai 1 meter,” ujarnya.

Sementara itu warga RT 1 RW 2 Prampelan, Karomah, dirinya mulai mengungsi ke rumah saudara hari ini. Ia mengatakan air mulai masuk ke rumahnya sejak pagi tadi.

“Ini mau ngungsi ke rumah saudara. Di rumah setinggi pusar (50 cm) kalau akses jalan sampai sekitar leher (1 meter),” ujar Karomah.

“Ini akibat tanggul jebol dan hujan,” sambungnya sambil mengambil keperluan baju dan mie instan dari rumah dengan ban karet.

Sementara itu, nampak lansia di desa tersebut dievakuasi menggunakan perahu dari pelepah pisang. Selain itu orang sakit dan perempuan hamil dievakuasi menggunakan perahu BPBD.

Ketinggian air di depan GOR Balai Desa hingga akses rumah warga antara 30 cm hingga 1 meter.

“Jadi memang ini ada satu jebol di sungai Dombo. Selain itu juga karena memang curah hujan yang sangat tinggi, ini menyebabkan limpasan debit air ke areal persawahan dan masyarakat,” kata Bupati Demak Eisti’anah usai mendirikan dapur umum di Balai Desa Prampelan, Kamis (14/3).

Ia menjelaskan saat ini di Desa Prampelan masih proses evakuasi warga terdampak banjir. Pihaknya mengerahkan sejumlah perahu karet ke lokasi banjir desa tersebut yang aksesnya terkendala macet di pantura Demak.

“Jadi ini masih proses evakuasi dan tadi kita dirikan dapur umum, dan kita prioritaskan untuk proses evakuasi,” jelasnya.

Selain itu pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Pihaknya juga berencana mengirimkan pompa air besar ke Desa Prampelan.

“Kemudian tadi kita sudah berkoordinasi dengan BBWS, mengirim eskavator menutup tanggul yang jebol di Sungai Dombo,” ujarnya.

“Selain itu kita nanti akan mengirimkan pompa besar di Prampelan sini untuk mengembalikan di Sungai Dombo tetapi menunggu kondisi di Sungai Dombo agak turun karena kondisi di Sungai Dombo saat ini masih cukup tinggi,” sambungnya.

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono