SEMARANG – Polda Jawa Tengah mengupayakan dukungan kesehatan terhadap petugas pemungutan suara baik dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) maupun Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Hal itu dilakukan supaya petugas dapat bekerja secara maksimal dan tidak terjadi gangguan kesehatan.

Terlebih, di Jateng terdapat dua kasus kematian dialami para petugas KPPS yang meninggal dunia selepas bertugas.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Kabid Dokkes) Polda Jateng Kombes Summy Hastry Purwanti mengklaim, telah memberikan layanan kesehatan kepada para petugas KPPS baik sebelum proses pemungutan suara maupun setelahnya.

Layanan kesehatan tersebut diberikan oleh anggota Dokkes Polda Jateng berikut seluruh jajaran Dokkes di masing masing Polres.

“Petugas kesehatan dari Polres telah berkeliling ke masing masing TPS dan standby di posko kesehatan untuk memberikan dukungan kesehatan yang lebih bila diperlukan,“ ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/2/2024).

Kendati polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap para petugas, masih terdapat dua petugas KPPS yang meninggal dunia di Jawa tengah meliputi Teguh Joko Pratikno (45), anggota KPPS di TPS 11 Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meninggal dunia, Rabu (14/02/2024) sekitar pukul 23.30 WIB.

Satunya lagi, Petugas KPPS perempuan bernama Dewi Indriyani Koesnadi (43) warga Dukuh Bendungan, Desa Karanturi, Kecamatan Gantiwarno, meninggal dunia paska mengeluh sakit ketika di TPS tempatnya bertugas. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit tetapi nyawanya tak tertolong, Kamis (15/2/2024).

Terpisah, Kasidokkes Polrestabes Semarang AKP Indro Lukito mengatakan, tim Dokkes Polrestabes Semarang telah memberikan layanan kesehatan untuk personel KPPS maupun petugas lainnya.

“Kami dalam pemeriksaan kesehatan melakukan pengukuran tekanan darah, denyut nadi, juga pemberian vitamin serta obat obatan bila diperlukan,” jelasnya.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu S menuturkan, Satuan tugas Dokkes termasuk dalam Operasi Mantap Brata Candi (OMB) Pemilu 2024.

Mereka telah memberikan layanan kesehatan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan mengingat intensitas kegiatan yang cukup tinggi.

“Tujuannya supaya kejadian petugas pemungutan suara yang sakit dapat kita diminimalkan,” jelasnya.

Polda Jateng juga sudah berkoordinasi dengan instansi kesehatan lainnya maupun fasilitas kesehatan terdekat agar cepat mengambil tindakan medis bila ada yang membutuhkan pertolongan lanjutan.

Dengan layanan kesehatan dari Polda Jateng diharapkan personil yang terlibat dalam pengamanan TPS maupun penyelenggaraan Pemilu 2024 dalam kondisi fisik yang optimal, sehingga pelaksanaan setiap tahapan Pemilu 2024 berjalan aman dan lancar,” bebernya.

Angka kematian petugas pemungutan suara acapkali terjadi di setiap gelaran pemilu.

Menukil pernyataan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, total ada 894 petugas pemungutan suara yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit pada Pemilu 2019.

Pada pemilu 2024, data yang dihimpun Tribun, setidaknya ada 12 kasus kematian petugas pemungutan suara yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia baik sebelum pelaksanaan pemungutan suara maupun saat pelaksanaan pemungutan suara.

Kasus kematian petugas sebelum pemungutan suara menimpa Yusrizal petugas KPPS Desa Mane yang bertugas di TPS 8 dan Abdurrahman petugas KPPS Desa Barieh di TPS 2 Kecamatan Mutiara, Pidie, Aceh, meninggal pada Sabtu (10/2/2024).

Adapula Ketua KPPS 17 di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi Hendra Lesmana meninggal dunia, pada 10 Februari.

Rita Setyaningsih, anggota KPPS di Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meninggal dunia pada Senin (12/2/2024).

Dan, Ketua KPPS di TPS 6 Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, Firman meninggal dunia sebelum H-1 coblosan, Selasa (13/2/2024).

Selanjutnya ada beberapa petugas yang meninggal saat hari pencoblosan, Rabu (14/2/2025) meliputi, petugas KPPS di TPS 86, Kelurahan Sindang Sari, Kabupaten Tangerang, Banten, Satriawan (44).

Ketua KPPS di TPS 18 Desa/ Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bernama Dul Hanan (50).

Tak hanya petugas KPPS, petugas Linmas yang menjaga keamanan TPS bernama Sugiyono (64) di TPS 06 Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun meninggal dunia saat menjalankan tugas mengamankan Pemilu 2024.

Kemudian, Fuad Holik (43), anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Sukamaju, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, meninggal dunia saat hari coblosan.

Arman Rahmansyah (38), anggota KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01, Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia usai pingsan saat penghitungan suara, Rabu (14/2/2024) malam. Dua sisanya merupakan petugas dari Jawa Tengah.

sumber : Tribun-Pantura.com

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Suryadi, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kompol Joko Lelono, AKBP Hary Ardianto, AKBP Bronto Budiyono